Upacara Korean Popular Culture and Arts Awards 2025 menjadi salah satu peristiwa penting dalam dunia hiburan Korea Selatan. Acara bergengsi yang digelar pada Rabu (23/10/2025) di Haeoreum Grand Theater, Seoul, itu diwarnai dengan momen bersejarah bagi ikon K-Pop G-Dragon. Pemimpin grup legendaris BIGBANG tersebut resmi mencatatkan namanya sebagai penerima termuda penghargaan Okgwan Order of Cultural Merit, salah satu penghargaan tertinggi yang diberikan oleh pemerintah Korea Selatan kepada pelaku seni dan budaya.
Ajang penghargaan tahunan ini diselenggarakan untuk mengapresiasi individu maupun kelompok yang memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan budaya populer Korea. Tahun ini, acara tersebut dipandu oleh aktor Kim Min Kyu dan penyiar Park Sun Young, serta dihadiri banyak tokoh ternama dari berbagai bidang hiburan, mulai dari musik, film, hingga seni pertunjukan.
G-Dragon, Simbol Pengaruh Global K-Pop
Menurut laporan Soompi, penghargaan tertinggi Eungwan Order of Cultural Merit tahun ini diberikan kepada aktris senior Kim Hae Sook atas dedikasinya di dunia akting. Sementara itu, G-Dragon menerima Okgwan Order of Cultural Merit, sebuah pengakuan resmi atas kontribusinya dalam memperkenalkan dan memajukan budaya Korea ke panggung internasional.
Selain G-Dragon, penerima penghargaan Okgwan tahun ini juga termasuk pengisi suara Bae Han Sung dan mendiang komedian Jeon Yoo Sung. Sedangkan Bogwan Order dianugerahkan kepada aktor Lee Byung Hun dan Jung Dong Hwan.
Pencapaian G-Dragon di ajang ini bukanlah sesuatu yang datang secara tiba-tiba. Sosok bernama asli Kwon Ji-yong ini telah membangun reputasinya sebagai seniman multitalenta sejak usia muda. Ia memulai karier sebagai trainee di YG Entertainment, di mana ia berlatih keras selama bertahun-tahun untuk mengasah kemampuan rap, menulis lagu, hingga produksi musik.
Debut resminya bersama BIGBANG pada 2006 menjadi tonggak penting dalam sejarah K-Pop. Sebagai leader, G-Dragon memainkan peran besar dalam menentukan arah musik dan identitas grup tersebut. Lagu-lagu seperti Lies (2007) dan Haru Haru (2008) bukan hanya sukses secara komersial, tetapi juga mengubah wajah industri musik Korea. Kreativitasnya dalam menciptakan aransemen dan lirik menjadikan G-Dragon sosok sentral dalam kesuksesan BIGBANG.
Sukses Solo dan Kolaborasi Internasional
Tidak puas dengan pencapaian grup, G-Dragon menorehkan sejarah baru lewat album solonya “Heartbreaker” pada 2009. Album tersebut menjadi salah satu album solo terlaris dalam sejarah K-Pop, membuktikan bahwa ia mampu berdiri di puncak kariernya tanpa meninggalkan ciri khas yang kuat.
Melalui proyek-proyek solonya, G-Dragon juga berkolaborasi dengan banyak musisi dunia, seperti Missy Elliott, Diplo, dan Skrillex. Kolaborasi lintas budaya ini memperluas pengaruhnya di panggung musik global dan memperkuat posisinya sebagai musisi internasional yang disegani.
Selain musik, G-Dragon dikenal sebagai trendsetter mode global. Gayanya yang eksperimental dan unik sering menjadi sorotan di berbagai perhelatan fesyen dunia. Ia kerap tampil di deretan depan acara Paris Fashion Week, menjadi wajah berbagai brand mewah, dan menginspirasi generasi muda untuk berani berekspresi melalui busana.
Perpaduan antara musik, seni, dan fesyen menjadikan G-Dragon lebih dari sekadar idola. Ia merupakan simbol soft power Korea Selatan, yang sukses menjembatani budaya pop dengan industri kreatif global.
Kembali Bersinar Usai Wajib Militer
Pada 2018, G-Dragon menjalani wajib militer seperti warga pria Korea lainnya. Setelah menyelesaikan masa tugasnya pada 2019, ia sempat mengambil waktu untuk memulihkan diri sebelum kembali aktif di dunia hiburan. Meski sempat absen dari sorotan publik, pengaruh dan popularitasnya tidak pernah memudar.
Setiap kali ia muncul, baik di acara publik maupun proyek seni, perhatian media dan penggemar langsung tertuju padanya.
Dengan penghargaan Okgwan Order of Cultural Merit ini, G-Dragon bergabung dengan jajaran tokoh budaya yang telah berjasa dalam memperkenalkan Korean Wave (Hallyu) ke seluruh dunia. Pemerintah Korea Selatan menganggap kontribusinya bukan sekadar di bidang musik, tetapi juga dalam memperkuat citra positif negara melalui seni dan budaya populer.
Penghargaan ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa karya G-Dragon memiliki dampak yang melampaui batas usia maupun industri. Ia menjadi penerima termuda dalam sejarah kategori tersebut — sebuah pencapaian yang menegaskan posisinya sebagai legenda hidup K-Pop.








